This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 09 Januari 2016

Pemberentian Impor Baju Bekas di Pasar Senen Jakarta Pusat

JAYABAYANEWS-Pemerintah mengurangi pasokan baju impor di pasar senen Jakarta Pusat karena menularkan wabah sars dan merugikan industri garmen nasional.

KETIKA bangsa Indonesia dilanda krisis, hampir semua sektor kegiatan dan pembangunan mengalami penurunan. Akan tetapi, jual-beli pakaian impor bekas justru mulai naik daun. Setelah munculnya wabah SARS dengan isu bahwa pakaian bekas berpotensi menularnya wabah ini, penjualan pakaian bekas di Pasar Senen (Jakarta Pusat), mulai menurun drastis.

Meski demikian, para pedagang grosir pakaian bekas di Pasar Senen, tidak yakin jika barang yang dijual-belikan berupa karungan atau koli, produktif menularkan penyakit sindrom pernafasan akut parah walaupun barang itu diimpor dari negara Jepang, Taiwan, Singapura, dan Hongkong.
Selain itu, para grosir di pasar tersebut juga menolak tudingan pemerintah bahwa impor pakaian bekas merugikan industri garmen nasional. Alasannya, pakaian bekas sudah memiliki pangsa pasar sendiri. Artinya, pangsa pasarnya berbeda.

"Kalau dianggap merugikan industri gramen, ya, pengusaha garmen harus meningkatan mutu dan bersaing tentang harga diimbangi dengan keberanian pengusaha tekstil yang mampu meningkatkan mutu tanpa harus menjual hasil tekstil mahal," kata pedagang grosir pakaian bekas di Blok III, Pasar Senen, Chairul Amri, kepada Saya, Senin (7/4).

Dengan lesu, pedagang grosir pakaian bekas itu menilai pemerintah bertindak tidak adil atas pencabutan impor pakaian bekas. Pemerintah, menurut dia, seharusnya tidak langsung melarang, tetapi memberi waktu kepada pengimpor pakaian bekas maupun penjual pakaian bekas sebelum larangan itu diberlakukan. Tujuannya, agar para grosir maupun pedagang dapat melakukan persiapan untuk alih profesi. "Kita nggak tahu setelah barang habis, mau kerja apa. Paling-paling turun lagi ke jalan jadi pedagang kaki lima," keluhnya.