Senin, 06 Juni 2016

Transgender

Transgender  
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan konsep kesetaraan dan keragaman konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan gender, status, hirarki sosial dan berbagai hal lainnya yang mencirikan perbedaan-perbedaan serta persamaan, sedangkan konsep keberagaman merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan kebudayaan umat manusia. Manusia juga memiliki keragaman salah satunya bisa dilihat  dari segi jenis kelamin yaitu wanita dan pria, tetapi dalam kasus ini terjadi ketidak jelasan antara status, jenis kelamin yang dia miliki. Contohnya dia seseoarng laki-laki rapi ingin menjadi seorang wanita. Hal tersebut membuat mereka berbeda dengan yang lain. Mereka dianggap tidak sempurna atau biasa disebut transgender.
     Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang, melakukan, merasa, berfikir, atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang diterapkan dari sejak lahir.
     Transgender tidak menunjukan bentuk spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya. Orang-orang transgender dapat juga mengidentifikasikannya dirinya sebagai heteroseksual, homoseksual, biseksual, peliseksual, pelsseksual, atau seksual.
     Walaupun mereka beda dengan pria lain atau pria normal tetapi mereka mempunyai hak asasi manusia. Walaupun waria memiliki hak-hak yang sama dengan pria dan wanita normal lainnya walaupun dimana masyarakat dan menjadi bahan cemooh serta dapat dikucilkan dari lingkungan dia berada.
     Transgender ada pula yang mengenakan pakaian lawan jenisnya bahkan trangender ini mungkin atau ada yang mengarti jenis kelaminnya, seperti pria mengganti alat kelamin wanita atau sebaliknya.
     Faktor bahwa bawaan transgender yaitu faktor genitik dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu karena dalam susunan kromosom, ketidak seimbangan hormon, strukter otak maupun kelainan susuna saraf otak, dan mencakup faktor lingkungan diantaranya adalah pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-lakinya dengan bertingkah laku seperti perempuan, pada masa pubertas dengan homo seksual yang kecewa dan terauma.
     Sebagai makhluk tuhan hendaklah saling menghargai kehidupan orang yang memliki kebedaan karena pada prinsipnya seorang yang berbeda tidak meminta ketidak normalan yang terjadi pada tubuhnya, tetapi sikap psikologinya yang mempengaruhi dan mereka memiliki hak asasi manusia yang sama dimata negara.
     Dari pandangan agama seorang yang memilih untuk transgender hingga sampai mengeporasi kelamin tidak diperbolehkan atau dilarang. Untuk membuat seseorang menyadari kesalahnnya sebaiknya kita melakukan pendekatan atau pengayoman karena perubahan tidak terjadi secara langsung tetapi bertahap.

0 komentar:

Posting Komentar